Tanpa kusadari, saat kapal ku kayuh melaju ke arah berantah
Kapalku terperangkap, diantara rerimbunan dedaunan tak bermusim
Seketika ku coba kayuh mundur kapalku, ternyata rerimbunan itu telah mengunciku dari segala penjuru
Bak sepeleton pasukan, mereka tlah satu komando tuk menghadang kapalku dari segala arah
Aku dan Kapalku benar-benar terperangkap dalam tawanannya
Kucoba berdamai tuk saling memahami
Wahai rerimbunan daun tak bermusim
lepaskan aku dan kapalku, tak ada niat mengganggumu apalagi menyakitimu
Aku dan kapalku bukanlah ancaman bagimu
Diam...tetap diam
Baiklah
Engkau tlah berhasil menawan ragaku tapi tidak jiwaku
Demi LANGIT dan BUMI, demi DELAPAN ARAH MATA ANGIN
Tak kubiarkan diriku dalam tawananmu... Perangkapmu.
Rabu, 07 Maret 2012
TERPERANGKAP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar